Huuffttt.... hari yang melelahkan. Setelah seharian keliling PVJ, dan study on location di 3 radio: Prambors FM, Female FM, sama Delta FM, sekarang saatnya mandi dengan air hangat. Mungkin, sekali-kali gue harus memanjakan badan gue yang lelah ini. Tapi dengan cara apa? Sebab besok pagi sekitar jam 7.00am, gue harus on time buat audisi. Pastinya sangat melelahkan! Karena gue yakin, audisi itu akan berlangsung lama. Terlebih besoknya gue bakalan menjalani sesuatu perjalanan yang cukup melelahkan selama kurang lebih 15 jam: pulang kampung ke Sumatera Selatan. Hufttt!!!

Cat Feces

Mungkin karma buat gue ya, yang sering ngomong pake kata "Taik Kucing", sampai akhirnya pagi-pagi buta kamar gue digedor-gedor oleh akang-akang yang kost di sebelah kamar gue, kalau katanya ada hadiah spesial buat gue. Dan gue disuruh melihat hadiahnya di tempat pencuci piring. Astaganaga. Najongggggg banget, ternyata "hadiah" yang mereka maksud itu adalah segunduk taik kucung terkutuk yang menggunduk di atas Rice Cooker gue. Baaahhhhh......... bedebah! Dasar bangsat tuh kucing! Makanya sejak dulu sampai sekarang gue lah manusia yang paling membenci kucing!

Gue paling benci kucing yang ada di kost gue. Kerjaannya cuma dua: kalo gak maling makanan dan memberantakin kotak sampah anak-anak kostan, ya paling suka meninggalkan fecesnya di sembarang tempat. Najisssssssss dahhh!!!

Romeo dan Toilet: Status Palsu

Mungkin keputusan gue untuk nge-remove Facebooknya dari Facebook gue adalah TEPAT! Sebab dia tidak menyadari, bahwa selama ini gue bikin Facebook gadungan hanya untuk mengintainya. Gue pampang profpic foto-foto photogenic temen gue (meski nggak lebih photogenic dari gue) eh, dianya malah kepincut sama akun Facebook palsu gue juga! Dan sebalnya ketika gue tanya: "emang gak ada yang marah kalo kita ketemuan?" eh, dianya malah bilang gini: "Enggak akan ada kok yang bakalan marah. Emang sih banyak banget orang yang deketin gue, tapi, guenya rada kurang sreg! Jadi, mereka gue anggap sebagai temen doang."

Sumpah dah, denger kata itu bikin gue meledak-ledak! Lantas gue (maksudnya FB palsu gue) bales pesannya gini: "Oh, gitu, waahhhh kesempatan bagus tuh! Gimana kalo minggu besok kita ketemuan? Siapa tahu kita sama-sama cucok *eh, cocok maksudnya... hehe" yaiksss.... mau muntah gue berusaha bersikap (sok) imut gitu! Sebelnya, si doi dengan girangnya bilang gini: "sumpehhh loo???? gue mau mau mau... buat ketemuan sama elu. Ntar kita atur aja ya waktunya." ujarnya.

Grrr,,,, grrrr,,,, huduuhhh... denger percakapan itu, kepala gue rasanya bagai kompor minyak yang disundut api: panaaassss.... panaaaasssss... hwaaaaaaaaa............ karena ternyata selama ini doi gue hanya menuliskan status palsu di dinding Facebook hati gue!!! Hiksss... kejamnya dikau!!!

BERSAMBUNG...

Pengen tahu kisah selanjutnya??? Dukung dan ikuti perjalanan kisah Romeo dan Toilet, caranya, beri komentar di notes Facebook atau mampir dulu untuk nyicip singkong goreng* di http://singkong-gorengs.blogspot.com DITUNGGU YAAA!!!

Karena comment terbaik akan mendapatkan hadiah unik berupa gelas pecah**


* selama persediaan masih ada
** syarat dan ketentuan berlaku

Brengseeeeeeeeekkkkkkkkkkkkkk...

Nggak dipungkiri lagi, gue ngaku, saat gue nulis ini, gue sambil nangis! Gue emang cowok cengeng! Gue emang cowok yang nggak layak disebut cowok karena bisa ngeluarin air mata! Tapi SUMPAH, gue nggak semudah itu bisa nuangin air mata gue. Semua ini terjadi karena gue IRI. Gue iri sama kehidupan orang-orang terdekat gue. Mereka punya tampang OKE! Mereka bisa bebas jalan sama siapa pun! Mereka mudah diterima dalam pergaulan karena memang mereka confident!

Sedangkan gue, apa??? Kalau gue lagi bareng-bareng sama temen-temen baru, gue bakalan kaya batu yang nggak bisa bicara apa-apa! Karena gue nggak PEDE! Gue ngerasa fisik gue jauuuhhhhhhhhhhhhhh buruk dari orang cacat! Seperti sekarang, ada sahabat gue yang ngajak gue buat sekedar jalan bareng temen-temennya (yang gue sendiri belum kenal) gue takut. Gue nggak barani ikut ajakannya. Ajakan kayak gitu udah beberapakali dia ajukan, tapi gue selalu menolak! Dengan alasan MALU, KARENA GUE JELEK, KARENA GUE ANAK KAMPUNG DAN TAKUT BERTINDAK ALAY DI HADAPAN TEMAN-TEMANNYA!

Gue coba buat mempelajari semuanya, tentang kenapa gue menjadi anak yang kurang percaya diri, pemalu dan nggak gaul! Satu-satunya jawaban adalah kesalahan di masa lalu! Atas perlakuan orang di masa silam. Perlu sahabat tahu, semasa kecil gue adalah sosok bocah kampung yang benar-benar nggak dianggap dalam lingkup keluarga besar! Sampai sekarang gue juga nggak tahu kenapa??? Apa karena gue jelek? Apa karena nama gue kampungan??? Apa karena gue dari keluarga yang kurang mampu? Apa gue terlalu menjijikkan? Atau emang ini sudah menjadi garis takdir gue????

Seandainya dulu gue hidup dalam lingkup yang tiada perbedaan. Seandainya dulu ketika sepupu kecil gue yang lain disayang nenek, gue juga diperlakukan sama. Seandainya dulu sepupu yang lain dikasih kalau minta apa-apa, gue juga diperlakukan yang sama. Seandainya dulu semua orang menganggap keberadaan gue ada dalam lingkup mereka, pasti gue nggak akan menjadi anak yang kurang percaya diri seperti ini. Sebab setelah mendapat perlakuan yang kurang setara dengan sepupu dan kerabat lain, gue mulai perpikiran, kalau gue adalah MANUSIA TERJELEK DI JAGAT RAYA INI, gue adalah manusia TAK DIANGGAP DI BUMI INI. Sehingga gue merasa buat apa gue harus bergaul kalau toh semua orang tak menggap gue!

Semua itu kesalahan lalu. Nggak mudah bagi gue untuk menjadikan diri gue lebih confident. Gue percaya diri menghadapi rekan baru. Berbagai cara, kini, gue lakukan untuk merubah sifat gue, tapi susah! Semua itu adalah kesalahan lalu, semasa kecil gue! Kenapa orang meski memperlakukan gue begitu???

Gue kapok nonton Film Inem dan iseng menirukan gaya tokoh Karjok dan Ijah (banci) sampai akhirnya julukan itu melekat dalam diri gue ketika gue merambah tumbuh dewasa!

Gue benci kenapa punya ayah yang galak!
Gue benci kenapa punya keluarga yang suka membedakan!
Gue benci kenapa punya nenek yang tidak pernah sedikit pun mencium gue!
Gue benci kenapa tetangga sebegitu brengseknya memperolok gue!
Gue benci kenapa pemberontakan pernah menimpa keluarga gue, dan gue hampir dipenggal ketika umur gue masih akan beranjak 9 tahun! Sehingga membuat gue benar-benar trauma. Meski sedikit-demi sedikit tabir kejahatan dan modus pemberontakan itu telah terbuka, tapi, keluarga gue nggak bisa apa-apa, itu semua karena perlakuan oknum yang berusaha menutupinya. Sampai sekarang gue betanya-tanya, di mana keadilan??? Di mana kebenaran??? Terkadang gue membenci kepemimpinan seorang kepala desa ketika itu! Tuhan, andai gue adalah penguasa, dan boleh mengajukan satu pinta pada-Mu, hamba ingin semua orang yang telah memperlakukan hamba hingga menjadi seperti ini, mendapatkan azab yang setimpal!

Gue nyadar, kalau ini adalah kesalahan lalu, semasa kecil gue. Sehingga, nggak munafik, gue sebenernya ogah untuk pulang ke kampung gue sendiri. Sebab di sana gue bakalan kembali mengenang luka lama gue yang masih mengendap dalam kehidupan gue.

Tuhan, kapan ini akan berakhir? Dan hamba bisa mendapat kebahagiaan yang hakiki... Hamba ingin bisa tersenyum lebar untuk jangka waktu lamaaaa.... selamanyaaaaaaaaa...............................

Poems for friends

(: untuk sahabatku yang enggan percaya akan adanya cinta sejati)

Sahabat...

Malam yang pekat telah kau lalui
Siang terik t'lah kau hadapi
Tapi, tak sekalipun kulihat sepercik kebahagiaan di hatimu

Sahabat...

Aku juga manusia
Punya hati dan juga benak
Juga kasih dan sayang
Maka, dengarlah!

Renungkan semua ini:

"Meratapi nasib itu tidak baik/ Putus cinta adalah hal wajar dalam percintaan/ Hadapilah dengan besar hati/ Karna kuyakin, kau akan kembali bersinar/ Dan menjadi tempat sandaran cinta lain yang lebih sempurna/ Bersemangatlah, Sahabat!/ Karena semangat adalah titik awal sebuah kemenangan/ Yang akan membawamu pada titik kebahagiaan yang cemerlang..."


Tips Ampuh Menjadi Anak Kost yang Sehat dan Hemat
*


Jadi anak kost-kostan? Siapa takut? Nggak perlu takut kaleee! Kostan itu enak dan bisa menjadikan kita belajar hidup mandiri. Anak kost—dalam hal ini mahasiswa—selalu dicerminkan sebagai seseorang yang hidupnya merantau dan selalu saja merasa kurang. Bukan rahasia lagi, kita semua pasti tahu, kalau anak kost biasanya selalu gigit jari menjelang akhir bulan, karena uang jajan yang diberikan orang tua kita selalu habis. Padahal belum mendapat pemasukan dari orang tua. Seringkali untuk menghemat, kita membeli makanan yang murah sehingga tidak terjamin gizinya(hmm… gue banget nih). Ada pula yang rela nggak makan pagi dan malam, hanya untuk menghemat uang jajan. Padahal hal tersebut dapat membuat kita menjadi sakit.

Sehingga hal itu mengundang persepsi banyak orang kalau anak kost itu identik dengan “ketidakterurusan”. Terkadang pula membuat anak-anak yang hendak kuliah takut untuk ngekost. Karena katanya anak kost itu banyak nggak sehat. Anak kost itu nggak bisa hemat, sehingga anak kost itu bisa dibilang awal bulan makan enak dan akhir bulan nggak makan (haha, lebay, ah!). Kadang juga ada yang beranggapan kalau anak kost itu tidak terurus, kurang gizi dan banyak juga anggapan buruk lain tentang anak kost. Dan ketika menanggapi hal itu, temen-temen kost selalu bilang, “maklum, anak kost!” mendengar hal itu, dalam hati, gue gerutu nggak karuan, “hah! Apa? Lo bilang, maklumlah anak kost?” Hmm… kalau temen-temen tahu, padahal kost-kostan itu nggak segitunya kaleee! Apalagi kalu kita tahu bagaimana tips-tips jitu untuk menjadi anak kost yang sehat dan hemat agar jadi anak yang terurus dan bergizi. Apa saja tipsnya, ini dia:

1. Belanja Bulanan

Sepertinya berbelanja ke supermarket ataupun swalayan terdekat untuk membeli kebutuhan sudah menjadi rutinitas bulanan. Namun, gue bersaran, sebelum membeli, buatlah daftar list barang apa saja yang ingin dibeli dan berapa target uang yang akan dikeluarkan, hal ini dimaksudkan agar kegiatan belanja lebih terkonsentrasi, sehingga kebutuhan-kebutuhan yang kurang perlu dapat kita hendel dahulu.

2. Mandi.

Kok larinya ke mandi, sih? Hehe… iya, soalnya mandi berhubungan dengan sabun, dan sabun berhubungan dengan pengeluaran. Karena dengan semakin banyak kita mandi, maka akan semakin banyak pula intensitas sabun yang dikeluarkan. Dan gue lihat kebiasaan anak-anak kost adalah males mandi, apalagi sedang liburan atau sedang nggak ada kegiatan kuliah, mungkin seharian badan nggak akan tersentuh air. Gue pikir itu adalah salah satu cara berhemat yang paling jorok. Dan sekaligus nggak menyehatkan!

3. Makan Teratur (Hemat, Sehat)

Gue sering tanya dan sekedar share sama temen-temen: “berapakalikah kalian makan dalam satu hari saat menjalani kehidupan kost?” Ada yang menjawab dua kali, ada juga tiga kali, ada pula yang menjawab jika lapar saja. Tentu saja makan dua kali akan lebih hemat daripada makan tiga kali, kalau makan jikala lapar, sebenarnya relatif, kalau setiap jam lapar, kan, jadinya boros. Nggak masalah makan hanya dua kali sehari, yang penting teratur dan nggak sembarang makan. Di situ lapar, di situ makan, sebab dapat menyebabkan proses kerja lambung yang tidak sehat. Atau ikuti tips hemat tapi sehat ala gue: untuk makan pagi, temen-temen bisa makan roti atau susu. Tetapi untuk makan siang dan malam, temen-temen bisa beli lauk-pauk satu porsi dan nasinya masak sendiri di kostan. Nah, lauk-pauk yang satu porsi itu kita jadikan untuk kita makan dua kali: siang, dan malam. Tentu hal itu akan lebih menghemat biaya temen-temen. Jadi, uang makan yang seharinya Rp.30.000, berhemat menjadi Rp.10-20rb/hari, misalnya. Dan itu yang gue rasakan!

4. 2P

Nah, ini dia penyakit anak kost yang paling sering hilang kendali, yaitu 2P alias Pulsa dan Pacar. Dengan memiliki pacar, biasanya merupakan sesuatu yang berperan penting dalam kehidupan keuangan anak kost, khususnya cowok. Sebaiknya ini dihindari, tapi jika memang butuh, siapin aja lobang kanan kiri. Kecuali kalau ketemu yang baik dan banyak duitnya... hehe. Sebab memang terkadang anak kost lebih memilih untuk isi pulsa daripada membeli makanan yang bergizi—tentu demi untuk telpon-telponan dengan pacar. Oleh kerena itu mulailah untuk me-manage keuangan pulsa kalian. Targetkan dalam sebulan hanya Rp. 25.000 pulsa saja atau berapapun asal bisa menghemat.

Seperti itulah tips garing yang bisa gue utarakan, mungkin ada manfaatnya, mungkin juga tidak, semua tergantung kita. Dengan mencoba hal di atas, mudah-mudahan teman-teman tidak ada lagi yang kurang sehat, lesu, maupun kurang gizi, tapi malah sebaliknya, anak kost juga akan menjadi sehat dan tetap semangat. Selamat mencoba dan semoga sukses!(Zuma)

*untuk Magaz.inc

Catatan Anak Kampung


(3 Adegan dalam Satu Babak)



Adegan 1

Ketika gue dan sahabat masuk ke food center-Merdeka, Bandung. Seorang lelaki muda 'kepala dua' tengah gundah duduk di antara kursi yang tersedia. Ketika seorang lelaki berusia 'kepala empat' menghapirinya, lelaki muda itu merajuk dan bertampang masam. Lantas lelaki yang lebih tua itu mencoba duduk tepat di sebelah sang lelaki muda. Dia mencoba meredakan kekesalan sang lelaki muda itu. Lelaki yang lebih tua tersebut menggenggam penuh erat tangan lelaki yang lebih muda. Entah bagaimana kelanjutannya, yang pasti gue dan sahabat gue langsung masuk ke kassa untuk memesan makanan siap saji.

Setelah gue dan sahabat selesai memesan makanan, gue bergegeas mencari tempat duduk. Dan meja yang masih tersedia hanya di luar, dekat dengan seorang lelaki muda yang tengah bermuram dengan lelaki tua itu. Mulanya gue mengira jika adegan yang tengah gue lihat itu terjadi antara seorang ayah dengan anak lelakinya. Sebab sang lelaki muda itu menyebut lelaki yang lebih tua itu dengan panggilan papa. Dan sebaliknya, seorang lelaki tua itu memanggil lelaki muda itu dengan panggilan sayang. Tapi, lama-lama kok jadi geje, ya?! Mereka malah makin bertambah romantis saja. Kalau ada kesempatan, mereka saling menggenggam tangan. Terkadang kalau lelaki muda itu masih tetap saja murung, lelaki yang lebih tua itu meraut wajah lelaki di depannya dengan penuh mesra.

====================================================================

Adegan 2


Ketika gue masih enak bersantap Colonel Yakiniku (Hmmm... kok gue rada kecewa ya dengan sajiannya. Soalnya tampilannya beda jauh dengan yang ada di Iklan ato Poster), tanpa sengaja mata gue membidik ke arah depan gue (tempat tersebut adalah sudut dari ruangan food center) gue lihat seorang dua insan muda (masih anak sekolahan, mengenakan seragam batik SMA negeri di Bandung) tengah bermesraan berdua. Barangkali karena gue yang notabenenya adalah anak kampung jadi rada sedikit heboh dengan adanya adegan yang jarang gue temui di kampung. Apalagi ketika muda-mudi anak sekolahan tersebut sedikit ragu-ragu terlihat bercumbu.

"OH MY GOSHHHH..." ujar gue ketika melihat adegan itu. Sumpah, secara sepandurat gue melongo. Mata gue melotot kaya mau lepas. Teman gue yang juga melihat adegan itu cuma tersengeh, lantas bilang: "Dasar alay lu, ah! Adegan kaya gitu mah lazim terlihat di tempat-tempat makan kaya gini." ujarnya. Gue tertegun.

Melihat adegan ke-2 ini gue benar-benar sempat gak selera makan. Wuidiihhh... masih muda tapi seronok abis! Ber-adegan kaya gitu pake seragam almamater sekolahnya, lagi! Jihhh... Indonesia nih bakalan rusak kalo remajanya semakin gila kaya gini. Meniru pergaulan barat, tapi yang negatif! Jihhhh.... ngeri dahhh!!!! Pantesan nyokap selalu mewanti-wanti gue untuk gak pacaran dulu! Amit-amit dah!

====================================================================

Adegan 3

Nah, gue nggak tahu kenapa 3 adegan yang bener-bener crazy ini bisa terjadi dalam satu tempat yang ramai. Ceritanya, setelah gue selesai makan, dan cukup kenyang memekuri dua adegan gila tadi, gue sempat ngobrol-ngobrol terlebih dulu sama sahabat gue. Dan, sebenernya sedari gue makan tadi, di meja samping gue itu ada sepasang suami-istri yang tengah bertengkar. Sang istri bermuka cemberut. Sedangkan sang suami kayanya masa bodoh melihat sang istri yang kayanya emang badmood. Bodohnya, gue lihat sang suami malah mengambil nasi yang tersuguh di depan sang istri dan memakannya. Gue lirik, sang istri agaknya rada kesal atas tindakan suaminya.

Gue lihat sang istri pergi ke 'belakang'. Cukup lama. Dan apa yang dilakukan oleh sang suami? Dia malah ngobrol dengan seorang perempuan berpakaian kurang jadi (*maksudnya, berpakaian seksi) di sebelahnya. Sebenernya antara lelaki dan perempuan tadi dibatasi dengan kaca. Sehingga sang perempuan berpakaian seksi tersebut tidak mungkin bisa ngobrol dengan lelaki itu secara langsung. Akhirnya, yang bisa perempuan tersebut lakukan adalah menggodanya dan akhirnya bertukar nomor handphone. Gue nggak yakin jika perempuan tersebut nggak menginginkan 'sesuatu' dan sama halnya dengan lelaki tersebut.

Setelah mengetik sesuatu di handphonenya, sang lelaki tersebut memandang ke arah perempuan seksi tadi. Dengan mata nakal dan dibumbui senyuman binal perempuan seksi tadi memberikan tanda anggukan. Entahlah apa maksud dari tanda-tanda semua itu. Gue nggak mau berprasangka.

Tapi sumpah deh, tulisan ini emang gak penting banget! Cuma adegan gini aja ditulis. Cuma adegan gitu aja di hebohin! Alay! Dasar Anak Kampung!!!




Blog gue kok nggak bisa di buka ya?

Anjroootttnesss, Begoness, Goblognesss....

Sumpah gue sebel banget dengan hari ini! Ujian Teknik Membaca & Menulis Kritis harusnya bisa dapet 100, tapi kayanya harapan itu tidak bisa real. Sebab gue ngerasa bahwa jawaban 1st UAS gue cuma betul 80%-90%. Gue ngerasa gagal untuk mendapatkan nilai 100. Itu semua karena kecerobohan gue yang sok hebat. Selesai mengerjakan soal bukannya mengkoreksi terlebih dahulu, tapi malah ke luar duluan. Anjrootttsss....

Siangnya setelah photo bareng temen sekelas di Jonas-Bandung, gue bareng beberapa temen gue makan di sebuah tempat makan di daerah JL Riau. Oh, God! Bukan apa-apa, tapi harganya MUAHAAALLL banget! Mana nggak ada yang spesial lagi sama masakannya. Dan, nasinya dikit amat! hihi... tapi gpp deh, gue ikhlas, biar jadi daging! :)

Dan yang lebih mengesalkan lagi nih, hari ini gue kehujanan abis-abisan. Dan yang lebih menyebalkan, gue dateng ke tempat kursus gue, eh, tahunya cst. service-nya udah ganti. Bencong lagi. Sumpah gak enak banget! Mau nanya ini - itu kayanya tuh orang ketus banget! Eh, pas gue lagi duduk ngisi absensi rutin, tiba-tiba tuh bencong mekik-mekik gak karuan. Masa gue dikira basahin amplop cokelatnya. Anjirrrrrrrrrrr........ pengen gue bejeg-bejeg tuh orang! Padahal sumpah dah, tuh amplop emang udah basah sebelum gue dateng. Yang bego sebenernya dia, masa amplop (yang notebenenya terbuat dari kertas) dia taruh di kursi yang rada basah, apalagi tuh kursi bekas kena air hujan! Bego bego bego!


arrrrrggghhhhh arrrrggghhhh arrrrrrggghhhh....

Setan, jangan godain gue dong!

Kalau dengar nama SETAN, gue kadang bergidik, tapi kadang malah penasaran, gimana sih wujud dari setan itu sebenernya. Sebab selama ini gue cuma lihat bentuk Setan itu secara smar-samar. Di mana ada setan pasti bulu kuduk bergidik, gue juga merasakan itu. Dan kemaren malem gue sempat ketemu setan (eh, lebih tepatnya digodain sama setan! *jihh, pede banget sih gue! hehe) di depan Perpustakaan kampus gue di kawasan Telkom Learning Center. Kejadiannya malam, saat gue sama temen gue habis makan Seafood di Niagara, kami melintas di kawasan TLC untuk mencapai kostan gue. Nah, tiba-tiba ketika gue melintas di depan Perpustakaan tersebut, sesosok tubuh di tengah kegelapan tengah menggoyangkan kakinya bak Rihanna dalam video klipnya "Umbrella". Awalnya gue kira Satpam, tapi ternyata, semakin lama kaki makhluk itu lebih lincah nge-dance. Tapi temen gue itu nggak liat adanya hal ganjil di sekitarnya. Karena rasa penasaran bercampur dengan tubuh yang bergidik, gue dekati makhluk itu. Tapi, semakin gue mendekat, dia malah diam. Dan ketika gue dekati lagi, ternyata makhluk yang gue lihat itu sebenarnya adalah sebatang pohon. Tapi, gue rasa kejadian tadi beneran nyata. Gue benar-benar bingung, dalam benak berkata: "aneh bin ajaib!" Secara, kok bisa sih pohon yang diam itu tiba-tiba di mata gue bisa berbentuk manusia dalam gelap yang kakinya dengan lentiknya menari lincah kaya Rihanna? Entahlah, apa itu hanya halusinasi dan imajinasi gue yang akhir-akhir ini suka mengomentari penampilan Rihanna dan penyanyi kelas dunia lain yang performance-nya selalu menampilkan tarian seronok dan membiarkan tubuh seksi yang hanya mengenakan pakaian kurang jadi sehingga menampilkan bagian montoknya. Mungkin saja, tapi, gue yakin malam itu setan telah menngoda gue! jiahaha....

Malam itu juga, di kostan gue, gue dapet informasi kalau video OKMB (Orientasi Kegiatan Mahasiswa Baru) di Universitas gue terlintas makhluk halus berwujud Pocong pada detik ke-26. Temen-temen kost gue pada ribut dan penasaran, akhirnya salah satu senior gue menghidupkan DVD OKMB gue untuk membuktikan kebenaran itu. Tapi realitasnya, pas di detik ke-26, video malah macet dan nggak bisa terlihat dengan sempuna, karena di detik ke-26 tersebut gambarnya macet. Dan setelah gue tanya temen-temen gue yang lain, jawabannya sama, kalo videonya sering macet-macet, terutama di detik 26.

Hmmm... alhasil setelah mendengar cerita-cerita yang dituturkan oleh temen-temen kost dan melihat kejadian ganjil tadi, temen gue (yang kostannya jauh) enggan untuk pulang ke kostanya. Sebab hari sudah terlampau larut, hampir menunjuk pada pukul 23.30-an karena terlalu fokus untuk membikin skripsi-nya. Akhirnya temen gue itu menginap semalam di kamar gue yang sempitnya minta ampun ini. Hehe....

====================================================================

Duhh... Setan, Setan, malang nian sih nasib kalian, kenapa sih lu itu selalu ditakuti oleh manusia? Padahal manusia harusnya PeDe kalo berpapasan dengan elu, soalnya manusia lebih sempurna ketimbang elu. Manusia cakep-cakep, sedangkan elu, (kalo gue lihat di beberapa film yang mengimajinasikan tentang lo) elo tuh jelek, ancur, menjijikkan dan dandanan elu tuh kaya orang gila abiss! (Ya, walau pun pada realitasnya ada beberapa manusia yang wajahnya menyerupai lo. Piss bagi yang ngerasa. hihi). Tapi mungkin karena wujud lu yang jelek itu, ya, yang bisa bikin manusia jadi takut sama elu? Hehe... tapi, sebagai makluk yang notebenenya sama-sama ciptaan Tuhan, gue nggak takut tuh sama elu! Sumpah dah, gue lebih takut sama Tuhan.

Gue pengennya kalo kaum kalian sedang berpapasan dengan manusia, jangan suka menakut-nakuti manusia. Bersikap santun lah, dan harapan gue, jangan sekali-kali mempertunjukkan wujud jelek lo ke manusia! Karena hal itu bakalan bikin manusia kabur! Dan, ingatlah, wahai Setan, jangan suka jahil dengan manusia. Gue pernah denger katanya manusia tuh sering diisengin kaum kalian: kadang ada manusia yang lagi asyik-asyiknya tidur di kamar nyamannya, tiba-tiba lu pindahin tubuhnya ke atap genteng-lah, ke dalam drum-lah, atau di empang. Itu lucu banget menurut gue. Ya, lucu sekaligus menggemaskan. Sangking lucunya, serasa bikin gue mau gampar elu! Makanya, Setan, jagalah hati dan tetap jalin silaturahmi yang baik dengan manusia, jangan malah menakutinya.

Apa elu marah karena manusia sering memanfaatkan kaum kalian hanya untuk mencari kekayaan duniawi? Hmm... tapi, elunya juga sih yang guoblokk... kenapa gitu sampe mau-maunya dimanfaatin sama manusia (meski gue tahu, lu juga sering minta imbalan yang "aneh-aneh" sama manusia, kan? Hayooo ngaku ajaaa....).

Malah, gue pernah berdialog langsung dengan pemimpin lu dalam sebuah mimpi, kalau manusia itu sudah banyak yang kawin dengan kaum lu yang hanya bertujuan untuk mencari kekayaan., ketenaran, dll. Dan dengan gamblangnya, gue pernah dengar pemimpin lu bertutur, kalo semua bencana yang terjadi di bumi gue tercinta ini (terutama Indonesia) adalah sebagai akibat dari kaum kalian yang sering meminta tumbal atas perlakuan dari segelintir kaum kami. Malah, gue pernah dengar sendiri dari kaum lo, bahwa bala bencana di Indonesia ini tidak akan pernah ada habisnya sebelum kaum kami sadar dan melepaskan keterikatannya pada kaum kalian. Dan yang lebih mengejutkan gue, pemimpin kaum lu bilang gini: "Selama di negeri ini ada beberapa pemimpinnya yang memuja kaum Iblis hanya untuk menaikkan pamor jabatannya, negeri ini tidak akan pernah aman dari bala petaka alam. Karena dibalik petaka tersebut, ada kaum kami yang menjalankan dan mengendalikannya. Tapi nampaknya budaya "memuja" kaum manusia di negeri ini tidak akan ada habisnya, bahkan tiap tahun makin bertambah pesat." Ujar pemimpin kalian. Gue masih tetap bingung dengan mimpi itu. Emang siapa salah satu pemimpin kami yang melakukan pemujaan terhadap kaum iblis itu? Pemimpin bertaraf apakah dia? maksudnya RT, RW, Kepala Desa, Bupati atau Gubernur? Entahlah. Bisa jadi kesemuanya.

Tapi, kenapa pemimpin kaum kalian berkata seperti itu pada gue? Emang siapa gue? Kenapa dia nggak dateng langsung dalam mimpi salah satu pemimpin di negeri gue yang melakukan pemujaan itu? Tampaknya lebih afdol kalo pemimpin berdialog dengan pemimpin meski hanya dalam mimpi. Tapi kalo dialog itu hanya disampaikan dalam mimpi gue, apalah daya gue, gue nggak ngerti apa-apa, dan yang pastinya gue nggak ikut-ikutan memuja kaum kalian! Bagi gue, jihhh... najis banget. Masa gue manusia yang derajadnya lebih tinggi dari makluk Tuhan lainnya sampe mau menyembah dan memuja kaum yang jelas-jelas derajadnya lebih rendah dari kaum kami! Jihhh.... maap ya, gue nggak bego! Kalo gue butuh, gue pasti hanya akan datang pada pencipta kita: Tuhan. Karena gue yakin, semua yang kita butuhkan ada pada Dia: rejeki, karir, pamor, jabatan, dan segala tetekbengek lainnya. Sebab gue parcaya, tiada yang lebih kuasa, kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa!


Kata Emaaakkk...

(Sebuah Nasihat Nyokap)


Akhir-akhir ini gue kurang lagi produktif menulis. Huft! Itu sebagai akibat dari banyaknya aktivitas gue untuk mengejar obsesi gue yang lain dan tentunya kesibukan yang nggak bisa dihindari dari kuliah. Beberapa hari yang lalu gue bener-bener sempat stres dan pesimis. Bawaanya mau marah mulu. Sensi. Dan BeTe. Diselanya ada pikiran konyol gue tetang perjuangan yang musti gue hentikan untuk menjadi seperti apa yang gue obsesikan.

Banyak faktor yang menjadi penyebab pikiran konyol gue itu muncul: salah satunya, adanya tindakan deskriminasi dari beberapa rekan yang menginginkan berjaya di bidang yang sama seperti yang gue ingini. Tapi, sekarang gue bisa berpikir yang lebih realistis, bahwa gue harus tetap memenuhi komitmen gue pada nyokap, bahwa gue harus berjaya menekuni hobi yang benar-benar didukung oleh nyokap tersebut.

Nyokap selalu mewanti-wanti via telephone; “biarkan saja orang nggak suka sama perjuangan kamu. Toh, dalam perjuangan yang kamu lakukan nggak merugikan dan nggak menyakiti orang lain, kan? Kamu tetap tekuni saja hobimu dalam bidang broadcast itu. Yakin saja, Le (panggilan untuk anak laki-laki dalam bahasa Jawa), kalau kamu serius dan bekerja dengan baik tanpa terpengaruh atas sikap orang yang memojokkanmu, kamu pasti bisa mendapatkan posisi yang layak dan kelak akan dihormati banyak orang. Lagian tujuan kamu, kan, berkarya dan (juga) bekerja dan nggak neko-neko. Tekuni saja hobimu, kejar obsesimu, tapi ingat, asal jangan sampai ganggu kuliahnya, ya!”

Huft! Merasakan daftar perjuangan gue di tahun ini, gue sekarang punya pikiran lain, bahwa gue ngerasa tahun 2010 ini bakal terasa berat buat gue. Mudah-mudahan ini bukan ungkapan pesimis, tapi ungkapan optimis sejati, tekad abadi, niat besar buat masa depan gue dan otomatis tentunya buat ngebanggain ortu gue.

Terlalu besar mungkin. Tapi gak muluk-muluk juga. Justru rencana ini benar-benar ujung tombak kenyataan bahwa gue siap menikmati hidup apa adanya. Yang pasti, gue yakin bisa kalau gue mau kerja keras lagi buat apapun yang gue kerjain. Meski gue ngerasa tahun 2010 ini bakal terasa berat buat gue, tapi, tetap aja gue harus bisa ngewujudin tekad gue buat mengejar obsesi dan cita-cita yang sejak dulu masih terpendam dan nggak kunjung terwujud.

Meski berat, tapi gue bakal berusaha, berusaha dan berusaha. Tahun ini gue bisa belajar untuk tersenyum dan terus tertawa, gue bisa membuka semua rongga-rongga hati gue yang bukan cuma untuk gue seorang. Tapi, sayangnya, nyokap selalu ngingetin sesuatu pada gue, ya, Kata Emaaakkk: “inget, jangan main perempuan (maksudnya pacaran) dulu. Karena di situ banyak tersimpan ranjau yang nantinya bakal menghancurkan masa depanmu. Sekarang bukan saatnya bermain pacar-pacaran, karena bakal bikin kamu lengah dan terlena dengan kerasnya perjuangan hidup. Sekarang fokus dulu dengan masa depan, dan boleh langsung nikah setelah dapet pekerjaan!”. Hmmm... kedengerannya gue anak mami banget. Hahaha... Tapi tulah petuah nyokap yang sampai sekarang benar-benar gue pegang. Sebab, gue percaya, petuah orang tua itu nggak mungkin bakalan menyesatkan. Dan nyokap gue bilang begitu cuma untuk kebaikan gue nantinya. Makanya sampai sekarang gue benar-benar menjadi seorang yang cupu karena hidup merontang sebatang kara tanpa pacar yang menyanding, karena gue ngerasa: “INI BELUM SAATNYA!” Hihihi...



Untitled

Contoh tulisan bergaya Lebay:
“Yaaa ampyuuunnnn,,, Gu gy be_T bgeed nehhh,,, Mao pAin2 Jdy MleZZ deChh,,,”
(Twitter: Mawar)

Kayanya yang nulis status di atas tingkat kelebay-annya udah stadium akhir kali, ya? Hihi...

Contoh tulisan SMS alay:
“ZuM444,,, gu k4y4N4 gg jdy dch! K4f4N” 4jz4 y.....”
(SMS: Kembang)

Awalnya gue bingung tiap temen nulis kata “gue” disingkat jadi “gu”. Kenapa nggak sekalian ditambah huruf “K” aja di akhirnya, jadi “Guk 2X”. Dan pada kata “K4fa4N” ini lho yang bikin gua ngakak. Emang siapa yang mau dikafanin??? Jahahaha....

Contoh tulisan bergaya idiot:
“mang salah guhhh,,,,,,,,,, dassalll Fatma,,,, gag belubah lubah,,,,,,,, lus mintag mab dluh thama dea.......”
(Status Facebook, Kumbang)

Idiot! Ya, pertama lihat status ini langsung gue cap: IDIOT! Padahal yang nulis status ini udah gede lho orangnya, tapi gaya bahasanya (sok) kaya anak kecil gitu. Idiot banget nggak sih?

====================================================================

Sumpah, gue males banget baca tulisan alay kaya di atas! Nggak di Facebook, nggak di SMS atau di manaaaa aja... rata-rata orang selalu nulis dengan huruf yang kalau dibaca lebih pening dari ngebaca huruf Hiragana atau Katakana. Eh, gue sebenernya nggak ngelarang temen-temen gue nulis sesuatu dengan susunan huruf yang kaya Cekeran Ayam gitu—emang siapa gue, gitu, berhak ngelarang elu! :)—tapi jujur aja, dalam hati gue paling males dan nggak suka kalau orang ngirim SMS ke gue dengan tulisan (di)gaya(in) Cekeran Ayam gitu. Bukannya apa-apa, suatu kali gue pernah hampir akan ngelempar phonesel gue pas gue baca SMS kreatif dari temen gue itu. Iya, sangking peningnya baca SMS temen gue itu, lantas gue simpulin kalo ketikan SMS temen gue itu kreatif. Iyalah, secara, sangking kreatifnya bisa bikin kepala gue pening delapan keliling.

Tapi, kalau gue lihat, bisa jadi hal itu malah akan bikin kita-kita bodoh dengan pelajaran Bahasa Indonesia tercinta yang ngebahas tentang EYD. Dan nggak lucu banget, kan, kalau lagi ngisi lembar jawaban ujian pakai tulisan ala Cekeran Ayam gitu. :) Yang ada malah bikin guru atau dosen yang ngoreksi tewas karena kepeningan baca tulisan tersebut. Masih mending kalau dikoreksi, daripada langsung dibuang ke kotak sampah sembari bilang gini: “plisss dehhh, ini udah abad 21, masa masih ada, sih, murid saya yang nulis pakai huruf Pallawa gini!”

Gue bilang, sah-sah aja sih bahasa SMS itu disingkat. Namanya aja Short Messege Service, jadi emang diciptakan khusus untuk pesan singkat. Tapi, kalau menurut gue singkat itu nggak musti nyusahin untuk dibaca, deh. Singkat dan jelas, itu lebih baik!

Gue rasa bahasa SMS yang dari ke-2 temen gue di bawah ini lebih baik dan sopan, deh. Nggak idiot dan nggak alay. Hehe...

“Ak tunggu d’dpan Telkom Learning Center aj ya! OK...”
(SMS: Wahyu)

“Trakhir kita siaran hri apa?”
(SMS: Daisy)




*nama tokoh di atas menggunakan nama pengganti...

A Silly Dream

Kusaksikan dengan seksama sebuah rumah mungil di hadapanku. Entahlah, rumah tersebut memiliki perpaduan antara apa dengan apa. Aku tak tahu dengan arsitektur rumah itu, bergaya asli daerah tersebut atau ada perpaduannya? Yang pasti arsitekturnya nampak seperti bergaya Victoria. Aku sangat tertarik dengan bangunan yang tampak berdiri sederhana namun sangat mengesankan itu: rumah yang sangat mungil dengan jendela-jendela kaca dan teras kecil dengan kursi-kursi malas yang sengaja di hadapkan ke arah danau.

Di dalamnya terpajang banyak barang-barang antik yang tak pernah aku temui sebelumnya. Diantaranya bayak lukisan yang terpajang di tembok dengan penuh warna soft, namun didominasi oleh Violet. Sangat anggun. Apalagi dipadu dengan warna dan tekstur batu-batu pualam putih yang megah. Aku melihat lukisan-lukisan tersebut menggunakan beberapa gaya yang bertolak belakang: ada campuran gaya realis dengan pencahayaan yang begitu kontras. Tetapi, nampaknya gaya dan karakter lukisan itu seperti hasil lukisan dari seorang pelukis yang bernama Rancisco José de Goya y Lucientes atau sering dikenal dengan sebutan Goya yang juga pernah kutulis dalam novel ‘Dil3ma Asmara’. Goya adalah pelukis istana di Spanyol dan seniman grafis, juga seorang penulis sejarah. Ia dianggap sebagai seniman old master terakhir dan termasuk seniman modern pertama. Unsur-unsur dalam karya seninya yang subversif dan subjektif, juga keahliannya dalam teknik melukis, menjadikan karyanya sebagai acuan bagi seniman generasi selanjutnya seperti Manet dan Picasso.

Seorang pelukis Spanyol abad tujuh belas ini kebanyakan karya-karyanya banyak ditampilkan di Museo del Prado di Madrid. Selain itu lukisan karyanya juga banyak di pajang di museum-museum lain di Negara Spanyol, sepertihalnya di Museum Gugenhein di Bilbao Spanyol dan masih banyak museum lain yang mengabadikan karya sang maestro itu. Tapi, sungguh, aku lupa dengan nama-nama museum itu. Aku saja tahu tentang Goya melalui sebuah ensiklopedia mengenai Spanyol yang kubaca saat akan mulai menggarap ‘Dil3ma Asmara’ yang memang ber-setting di Spanyol.

Malahan aku sempat tertuju pada sebuah lukisan mengenai potret seorang lelaki telanjang yang menutupi kemaluannya dengan hanya menggunakan secakup tangannya. lelaki itu mengenakan topeng berbulu. Lelaki itu tersenyum lebar seakan tak menunjukkan rasa malu setitik pun. Tetapi, setelah lama aku menamati lukisan itu, aku seperti merasa bahwa yang menjadi model dalam lukisan tersebut adalah.... aku! Tentu saja aku terbelalak ketika menyadarinya. Rasanya aku ingin beranjak untuk merobek lukisan itu. Tapi, tiba-tiba seorang misterius menghentikan langkahku. Seluruh tubuhnya berbalut jubah putih. Matanya menatapku dengan tajam. Seakan dia mengalirkan satu sinergi pada sepasang mataku. Dalam hitungan detik saja, tubuhku luruh tak mampu lagi berkutik. Tujuan semulaku untuk berontak merobek lukisan itu mendadak lenyap. Dan sekali sentakan saja aku terjaga dari mimpiku.

Ya, sebuah ilustrasi di atas hanya kualami di alam maya dalam tidur, sebut saja mimpi. Dan aku terjaga dari mimpi itu sekitar pukul 3.30 am. Sebuah mimpi yang benar-benar konyol dan membuatku setia terjaga hingga adzan subuh berkumandang. Sebab aku benar-benar penasaran mengenai arti dari mimpi itu. Apakah gerangan arti dari mimpi itu? A slilly dream!