Bagaimana perasaan gue kalau seandainya keadaan gue seperti ikan ini?


Gue sering bertanya-tanya dalam hati, saat melihat Ikan Mas cantik yang ada di kostan temen gue; "bagaimana perasaan gue jika saja keadaan gue tidak ubahnya seperti ikan mas itu?" terkungkung dalam sebuah kotak yang tidak mungkin dapat membiarkanya bebas lepas.

Gue sering menduga-duga, pasti berada di dalam lingkup kotak kaca seukuran itu, terasa sempit. Aroma airnya barangkali memuakkan. Hanya bekeliling sebatas ruang itu-itu saja. Sendiri. Tidak ada teman. Pasti hidupnya terasa kosong dan hampa. Merasa terasing. Merasa tidak beruntung ditakdirkan hidup.

Suer, setiap kali gue menatap ikan mas itu, sikapnya tampak lembut dan jinak. barangkali dia merasa bahwa tidak ada gunanya dia hidup. Matanya tampak sayu dan tidak mencerminkan adanya tanda-tanda harapan yang lebih besar, kecuali agar dia bisa bebas dalam sempitnya kotak kaca itu.

Sesungguhnya, ikan mas itu mencerminkan pula perasaan gue, kini. Merasa terkungkung dalam kotak yang salah. Pengen bangkit tapi berat. Merasa terasing. Merasa hampa.

Selain itu, ikan mas itu juga mencerminkan tentang kreatifitas otak gue. Selalu terkungkung dalam satu kotak. Enggan untuk berkreasi lebih cemerlang. Pengen beraksi tapi garing. Duuuhhhh... gue pengen banget bisa membikin diri gue super kreatif, banyak ide dan nggak garing. Susah banget menjelankan motivasi gue buat menjadi seorang yang berpikir out of the box! Duuhhhh... gimana dong. Gimana dongg.

Fine, masalahnya sekarang adalah bagaimana cara gue musti bangkit dari keterpurukan ini? Gue harus mengambil angel untuk memulainya dari manaaaaa???
Aaaaaaarrrggghhhhh, SETAAAAAAAAAANNNNNN!!!!!

BUNTU!
ANJROTTSSS!

Memory Lock: Goodbye, masalalu!

Gue baru nyadar bahwa perasaan gue ini sangat nggak berharga buat dimiliki lagi. Tak ubahnya seperti barang bekas yang harus sudah dibuang atau dibakar sampai musnah. Tak sepatutnya jika gue pengen jalan ke depan tapi kepala gue berputar ke arah belakang, bisa bisa gue tertabrak. Atau gue bakalan nyesel seumur idup karena telah menghabiskan sebagian waktu gue buat menyimpan perasaan nggak berguna ini sementara sisa hidup gue baru gue pakai buat menyesali dan baru menyadari ternyata gue telah membuang banyak kesempatan. Nggak. Jika gue harus bertahan untuk mengingatnya kembali, itu karena gue orang yang sangat bodoh.

Kecuali jika gue pengen menuliskannya kembali ke dalam bentuk cerita yang membuat semua orang yang membacanya bisa merasakan penyesalan yang sama. Kecuali gue menceritakan kisah lama dan perasaan ini ke dalam bentuk narasi yang tak bisa terlupakan. Jika saja itu terjadi, mungkin gue akan sedikit lega karena nggak akan menyimpannya lagi di dalam hati tetapi di dalam sebuah buku yang lebih gampang gue buang atau gue bakar sampai musnah.

Gue sudah berpisah lama dengannya. Bagaimana caranya agar gue bisa menaruh titik setelah kalimat itu. Tanpa koma atau tanpa cerita-cerita masa lalu lainnya yang sangat membosankan.

Apakah intinya adalah bahwa gue orang yang suka menyakiti perasaan sendiri dengan pisau-pisau memori yang tajam. Sementara itu, gue tahu dia tidak sama sekali merasakan hal yang sama dengan gue. Kecuali kalau gue berharap demikian dan seolah-olah gue mempercayai bahwa diantara kami timbul ikatan batin yang begitu kuat, saling berucap janji bahwa perasaan masing-masing akan tetap seperti dulu. Omong kosong!

Ada jarak yang jauh yang tak pernah lagi bisa saling bersinggungan bahkan dalam bentuk ikatan apapun. Gue dan dia meskipun berada dalam satu ruangan tidak lagi saling memberikan aura dan energi yang familiar. Seperti dua orang asing yang baru bertemu tapi enggan berkenalan. Karena kita mempunyai sejarah buruk, memori yang sulit dihapus, atau kegilaan berupa kesepian yang tak pernah tergantikan. Di titik itu, kami berdua memiliki pintu kosong yang hampa tapi tak pernah lagi terisi. Dan kita pun tak mau mengisinya lagi dengan cetakan-cetakan keburukan mengenai persahabatan palsu.

Jadi bagaimana teman, sahabat? Sebaiknya kita saling mengunci pintu masing-masing dan tidak lagi membuka-buka hanya karena ingin mencetak keburukan.

Nobody Will Understand

jika terlalu banyak menceritakan "keakuan" pada seseorang
lebih baik hentikan secepatnya,
apalagi menceritakan kejelekan diri
karena dengan begitu orang akan menganggapmu aneh
juga pada saat yang sama,
kamu akan heran dengan sebutanmu pada diri sendiri

jangan mudah percaya dan terbuka pada seseorang
meski dia kau anggap sahabat sekalipun
namun, jika kau tidak tahan dengan masalahmu
bersegeralah menghadap Tuhan
ceritakanlah kesukaranmu
bila perlu hingga kau deraikan airmatamu
karena dengan begitu, kau akan merasa nyaman
dan tak seorang pun akan membeberkan aibmu

juga tak usah terlalu mengumbar kesukaan
atau ketidaksukaan pada semua hal
trust me, nobody will understand
the reason you like or dislike it


lebih baik tertawa
dan memamerkan senyum terbaik
pada semua orang
agar yang melihatnya pun
ikut bahagia dan senang
berteman denganmu

lebih baik membagi pahala pada sesama,
berbagi cerita lucu
memberikan energi positif
pada setiap orang yang kamu temui.

Apa Coba?

pic from google

Suatu ketika, saya pernah mendenger seorang wanita setengah jadi (a.k.a banci) bernyanyi---yang sampai akhirnya membuat diri saya terpingkal tiada henti---di depan supermarket di daerah Setiabudhi. Seperti ini:

"Sudah mabuk minuman ditambah mabuk judi. Masih saja akang tergoda duda telanjang... Tak sudi, ku tak sudiiii..."

Hadohadohh... apa yang terjadi dengan manusia di dunia ini, jika saja setiap manusianya (khususnya si akang-akang) seperti yang dicurhatkan dalam lagu yang dilantunkan oleh sang wanita setengah jadi tadi?

Apa coba?
*Nggak penting, kah?*

Suatu Sore Di Kafe Buku

Suatu sore beberapa minggu yang lalu,
gue pergi ke salah satu tempat
—favorit gue sama mantan buat ber-autis-ria.

Gue punya kebiasaan bersembunyi
—di antara rak-rak buku di bagian dalam.
Duduk di sofa dan membaca hanya berdua
—tanpa diganggu siapa-siapa.

Bisa dua jam tiga jam gue duduk di situ,
tenggelam sama cerita-cerita.
Gue juga betah duduk di situ
—sambil browsing-browsing.
Begitu juga dengan mantan gue.

Dari dalam kotak kaca kafe buku,
tiba-tiba gue lihat sebuah Honda Jazz
—melintas dan parkir di depan gue.

Duh, bangsat!
Gue kenal tuh mobil
—dan gue mengenalnya sebagai salah satu kesalahan.
Dan kini kesalahan itu
—mulai memantul kembali ke hadapan gue.
Mengejutkan seperti petir
—yang memekakkan kuping gue di siang hari.
Gue harap ini nggak nyata.
Tetapi ini sangat nyata.

Dari dalam mobil, muncul sesosok manusia munafik
—yang gue harap akan abadi mengerut di neraka.
Pandangan kami bertemu, persis seperti dulu.
Hanya saja, kini, ada amarah di hati.

Gue lalu beranjak pergi.

Selama ini kenyataan selalu menolak gue.
Barangkali sekarang, waktunya gue menolak balik.
Karena ini yang terbaik!

"suatu sore di kafe/toko buku yang sama
dan gue rasa tulisan ini nggak penting sedunia
tapi begitu berkesan buat gue yang merasa."


Merawat Mr. P

:)

Catatan Buku #4: Balada Ching-Ching


DARI sekian nama penulis baru, Maggie Tiojakin adalah penulis yang paling gue favoritkan. Meski gue juga baru baca satu buku karya dia. Namun, karena ia mempunyai imajinasi yang kuat, sehingga membikin gue rada kepincut sama tulisan-tulisan dia. Apalagi, Maggie membikin setiap tulisannya---dari 13 cerita---dengan menyuguhkan narasi-narasi yang mengalir, kalimatnya cukup cerdas dan gue kira secara garis besar, buku ini menyodorkan peristiwa sehari-hari yang tampak nyata dan sering terjadi di sekitar kita, namun sarat makna.

Actualy, gue baru kali ini membaca karya Maggie. Dan dari ke-13 buku "Balada Ching-Ching" ini, gue PALING suka "Liana, Liana". "Dua Sisi". "Obsesi". Meskipun cerita-cerita yang lainnya pun cukup menarik. Barangkali akan gue review lebih lanjut. Dan mencoba lebih meresapi serta membahasnya lebih dalam. :)

Catatan Buku #3: Rain Affair


Sudah lama gue ngincer novel Rain Affair. Tapi, lagi-lagi gue harus mengalah untuk membeli buku menarik lain, ketimbang buku ini. Ada banyak pertimbangan memang. Selain masalah budjet yang kurang, sebab gue juga pernah dikasih tahu temen, bahwa mereka ngerasa terkecoh antara desain sampul sama isi ceritanya.

Well, kalau untuk gue pribadi sih jujur, emang pertamakali beli buku ini karena tertarik sama kover-nya. Unik. Imut. Lucu. Dan manis (dan gue selalu suka desain GagasMedia yang kreatif begitu). Dan typography-nya pun cukup pas dan membikin kover jadi lebih menarik. Gue beri jempol deh buat kovernya.

But, kita sering denger kan pepatah seperti ini; don't judge a book by it's cover. Dan gue rasa itu bener. Actually, gue juga ngerasa hal yang sama seperti yang pernah temen-temen gue sampaikan, bahwa buku ini nggak semenarik kover-nya. Menurut gue ceritanya standar. Basi. Dan udah sering diagkat oleh penulis lain.

Well, novel ini sebenernya menceritain tentang Lea, sosok gadis yang bener-bener gandrung dengan cowok yang namanya Noah (dalam hati gue selalu menghujat perempuan seperti Lea, yang bener-bener bego banget cuma gara-gara rasa yang bernama cinta. Sampai gue selesai ngebaca buku ini, sumpah, gue bener-bener geram dan bukan ngerasa kasian sama Lea. Sebab tuh cewek emang bego menurut gue, mempertahanin cowok yang udah jelas-jelas nggak sayang sama dia. Dihhh… kayak nggak ada cowok lain aja). Yup, Noah bersikap begitu sama Lea, karena ternyata dia terpaksa pacaran sama Lea karena Rissa, kakak Lea. Dan sampai pada suatu hari, Lea bertemu Nathan, sosok cowok yang pernah dia temui di tengah hujan pada suatu kesempatan satu tahun silam. Dan di akhir cerita, Lea jadian sama Nathan.

Gue rasa temanya terlalu basi. Sebab kalau gue tarik sesimpulan dari novel tersebut seperti ini: bahwa cinta tak bisa dipaksakan. Menurut gue sih cara penceritaannya juga membosankan dengan alur maju-mundur dan terkesan dipanjang-panjangin. Duh, bikin pusing! Dan akhirnya males-malesan mau bacanya. Jujur, gue aja ngelarin novel itu sampai hampir 2 mingguan. Ckck…

Sebenernya gue sih suka aja dengan tema seperti ini, asal punya sesuatu yang beda dan lebih nendang ketimbang novel yang sudah ada. Tapi, pada kenyataannya novel ini gue nilai biasa. tapi menurut gue jalan ceritanya terlalu dipanjang-panjangin dan jadi ribet gitu.

Tapi, penulis mengakhiri bagian novel ini cukup manis, dan berakhir dengan happy ending. Serta ada sebuah kesimpulan dari akhir novel tersebut, seperti yang udah gue ceritakan di atas, "bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan". Aihhh… meski gue pikir, kesimpulan seperti itu udah basi!!

P.S. I Still Love You


Hi, apa kabar? Walau lo nganggep kita udah nggak ada apa-apa, tapi lo nggak bakal ngelupain gue gitu aja, kan? hehe... Kita tetep nggak bakal putus tali silaturahmi, kan?
:)
;)
:D
:P

[Zuma]

P.S. Satu hal yang barangkali nggak diketahui sama mantan gue: bahwa gue masih sangat mencintai dia! I still love you, Babe.

*nggak tahu malu banget ya gue? huft! namanya aja cinta. cinta. cinta. C-I-N-T-A! shitt-lah!*

I Love Jazz

pic from google

AKHIR-akhir ini gue suka banget dengerin lagu-lagu jazz klasik kayak Nat King Cole, Astrud Gilberto, Dave Koz, Stan Getz, Antonio Charlos Jobin, dll. Wah, gara-gara ketularan Ree & Om Bagas nih. Lagian lagunya asik dan bikin otak sedikit lebih fresh.

15 best Jazz Music on my playlist:


- Window Seat - Erykah Badu
- I Love You - Nat King Cole
- A Song For You - Leon Jackson
- Put Your Head on My Soulder - Michael Buble
- The Girl From Ipanema - Astrud Gilberto ft. Stan Getz
- Love Change Everything - Brian McKnight ft. Dave Koz
- Corcovado - Antonio Charles Jobin
- I Concentrate on You - Dianne Reeves
- Muita Bobeira - Luciana Souza
- Haven't Met You Yet - Michael Buble
- Fly Me to the Moon - Lisa Ono
- Unforgetable - Natalie Cole ft. Nat King Cole
- Wave - Stan Getz & Antonio Carlos
- In Love With You - Erykah Badu and Ziggy Marley
- Home - Michael Buble

Jangan Dibaca!



seharian ini cuma mengendap di kostan! untung gue nggak busuk! busuk busuk busuk. ngomong-ngomong soal busuk, kostan gue kalo malem suka bau tai. busuknya minta ampun. nggak ngerti dari mana bau tai itu. mungkin bau karena septictank kostan gue udah penuh. atau, bisa jadi dari dalam kamar gue sendiri yang mengoarkan aroma dosa-dosa gue. yang pasti baunya busuk banget. sampe bikin gue nggak kuat nahan napas. nggak sehat banget emang. meski jendela kamar udah gue buka lebar-lebar. tirai udah gue sibak sampai polos dan telanjang bulet tuh jendela. tapi tetep aja baunya nyergap gak karuan. anehnya, gue tanyain ke rekan kostan yang lain, katanya di kamar mereka nggak ngerasain bau kayak di kamar gue. nah lo! jangan-jangan emang ini aroma dosa-dosa dalam diri gue yang bocor? atau, ada setaaannn yang ee' sembarangan di dalam kamar gue? kalau bener gitu kejadiannya, bangsat bener tuh setan! setan lu bangsat! anjing lo setan! gue sumpahin lo jadi setan terkutuk lo setan! dasar bangsat! keparat! laknat! aduh anjrit... setan bangsat emang. males gue sama kelakuannya. aduh males itu ciri-ciri setan goblok. bener-bener taik! setan terkutuk. halah. kenapa sih kamar kostan gue bau tai kayak gini? dan lagi guenya yang males banget ngerapihin buku-buku yang abis di baca. majalah dan koran berserakan ke mana-mana. piring kotor bekas sahur semalem belum di cuci. baju kotor numpuk. kenapa gue juga males nyuci? rajin beres-beres kamar biar berantakannya nggak kayak abis di boom sama amrozi nurdin makotop dokter azhari busuk itu. susah apanya sih, guenya aja emang pemales. jangan jadi kayak setan deh, yang bangsat bejat laknat keparat itu. guoblokkk emang tuh setan!

hihi...

...enaknya berkata kotor!
Jujur, baru kali ini gue dengerin lagu n*r*k berjudul Cinta Satu Malam. Kok ada ya perempuan "cengoh" yang sampai seneng/girang ngerasain cinta satu malam? Di mana harga dirinya, Mbak Yu? Dan penyanyinya bilang (seperti gue baca di beberapa artikel website) bahwa lagu ini ada pesan positif? Apaan? udah jelas-jelas liriknya menimbulkan kesan pemuja zina gitu! *aduuhhh... ini padahal cuma lagu, tapi, bikin gue geram dengernya!*

Oke, suatu saat bakal gue ulas lagu ini. Tapi nggak sekarang, sebab gue terlalu sibuk buat mengulas lagu n*r*k kayak gitu. Weeekssss...

Jalan-jalan Bandung: Ngabuburit

tadi sore jalan-jalan
keliling-keliling Bandung
sama temen gue
rencananya sih mau nyari baju
sekaligus ngabuburit


dari gerlong
lewat Cipedes
nerabas ke Cihampelas
muter-muter di jalan deket Pasar Baru
macet banget, Mamend!
lanjut lagi ke Plasa Parahyangan
ampuuuunnn... macetnya tambah nggak karuan!


akhirnya cari parkiran di deket jalan
tapi nggak boleh polisi
katanya udah penuh! huft!


akhirnya jalan lagi
dapet parkiran di Masjid Agung
alhamdulilah!

terus, gue sama temen,
masuk deh ke Plasa Parahyangan
begitu masuk, wuidiihhh... sesak abis!
mana banyak pilihan pakaian
sayangnya gue nggak pada suka coraknya
tapi akhirnya, cuma beli satu t-shirt lucu
warna kuning soft
model kerah V
yang lebih hoki, harganya jatuh abis Mamend
hehe...

akhirnya, karena pusing
tentu karena pusing sama pilihan yang banyak
akhirnya kami ke luar plasa
pas banget adzan
lalu gue beli air mineral
buka dulu sebentar
cuma dengan minum air putih
tapi, alhamdulillah!

terus lanjut lagi
nyari makan buat buka puasa di Gelap Nyawang
deket ITB
eh, di sono penuhhh sesak
akhirnya temen gue booking tempat makan
sedangkan gue muter-muterin jalan sekitar sono
buat nyari tempat parkir
alhamdulilah, akhirnya dapet

ehemmm... akhirnya gue makan juga
mesen iga bakar dan jus jeruk
hmmm... sempat nyesel sih mesen menu itu
soalnya dagingnya dikit banget
lalapannya juga cuma 2 irisan timun tipis-tipiissss bangetss
tapi nggak papalah,
soalnya duduk di samping cewek-cewek bahenol
hehehe...

dan yang bikin BT
pas tiba-tiba muncullah seorang benchong
yang mengaku sebagai gadis dari padang tandus
pakaiannya itu ya, khas Mesir gitu
pake kerudung rombeng-rombeng
rambutnya ngejigrak panjang
warna pirang
jadi kaya bule sawah


akhirnya tuh banci joged-joged nggak karuan
niruin Mulan Jameela
parahnya, dia mantengin mata gue mulu
gue jadi kikuk
apalagi saat dia deket dan bilang, "hai ganteng!"
idiiihhh... gue rada mering-mering disko gimanaaa gitu
dan setelah gue kasih receh, barulah tuh benchong pergi
alhamdulillahh...

setelah kenyang
langsung balik deh ke kostan
di jalan, ketemu beberapa klub motor yang lagi konvoy
make seragam dan bendera dengan simbol yang enggak gue inget
pokoknya ngeri
para pengendara lain aja pada nyingkir
pas ngeliat tuh gerombolan dateng

huh! tapi alhamdulilah
akhirnya kami selamet sampai kostan
beli lauk buat sahur
masak nasi
mandi
nyoba baju baru bentar
lalu dilepas lagi
terus beli cemilan;
jeruk dan gorengan
dan sampai sekarang,
masih on di depan notebook ber-wi-fi
buka Facebook
YM!
nge-blog
gmail.com
ngedit photo
sembari dengerin lagu-lagu jazz klasik
sembari ngebayangin sesuatu yang bikin ngiler
apalagi di pancing temen chat di mIRC
anjrit! jadi tambah horny gue

tapi alhamdulillah
akhirnya gue sadar
bahwa ini masih bulan Ramadan
puasa ke berapa sih?
oh, puasa ke-18 ternyata
5 hari lagi mudik, dong?!

asikkkkkkkkk!!!


Fragile Balance


ilustration from google

DI sebuah lemari tua, di suatu sudut ruangan. Di atasnya terdapat tumpukan kotak kayu, kardus, koran, majalah dan koper bekas. Lalu, perlahan aku beranjak mendekati tumpukan kotak kayu. Aku mulai menurunkan kotak-kotak tersebut. Ketika aku mengangkatnya satu per satu, debu tampak bertebaran dan menyebabkanku mencoba menangkisnya hingga berkali-kali. Argghhh… Sial!

Aku terbelalak, sebab, ketika aku membuka kotak kayu tersebut, aku menemukan banyak barang-barang kenangan sewaktu aku masih kecil dulu. Buku-buku dengan tulisan yang meleot-leot tapi lucu. Gambar-gambar gunung, padi dan sawah yang menghiasi bagian terpisah halaman buku itu.

Kotak terakhir yang kubuka berisikan album kenangan sewaktu aku masih kecil dulu. Heran, kenapa orangtuaku malah menaruhnya di tempat seperti ini? Bukan malah diletakkan di suatu tempat teristimewa. Entahlah. Yang pasti, aku berterimakasih, sebab meraka masih menyimpan semua barang-barang hasil kreativitasku semasa kecil dulu.

Ketika aku menengok album usang itu. Aku tersenyum, melihat betapa polosnya tawa dan senyum nakal di wajahku. Mengenal siapa diriku sebenarnya untuk pertama kalinya. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, tawa dan senyuman seperti yang kulihat dalam potret kenangan itu, berubah menjadi tawa dan senyum pengertian akan hidup dan kenyataan. Tidak lagi lepas, bahkan ada yang dibuat-buat, atau ada yang begitu jujurnya mengungkapkan perasaan lelah. Karena di dalam kenyataan ini, aku mulai mengenal peraturan, kewajiban, dan tanggung jawab.

Ditambah lagi, karena aku kini telah mengenal yang namanya pengorbanan. Pengorbanan dimulai dari bagaimana aku mulai belajar untuk memilih, menentukan mana yang baik untukku, mana yang tidak. Kadangkala yang aku inginkan bukanlah yang terbaik, begitu juga sebaliknya. Memilih dan mengorbankan. Membentuk siapa diriku sebenarnya untuk kedua kalinya.

Dan semoga pilihan-pilihan yang telah kubuat adalah penyeimbang dua sisi, antara lemah dan kuat. Terus-terusan memilih, terus -terusan menyeimbangkan, sehingga aku dapat menemukan siapa diriku yang telah aku bangga-banggakan.

Kemudian, kututup halaman terakhir album itu, lalu aku membawa serta beberapa barang-barang kenangan itu ke dalam kamar. Dan bersiap akan kubawa pula ke tempat tinggalku di Bandung. Tapi bodohnya saat itu aku lupa. Namun, aku tetap berniat akan membawanya kembali ketika mudik lebaran nanti. Tentu agar barang-barang kreativitas itu menjadi api yang menyulut sumbuku untuk terus berjuang menggapai hidup seperti yang kucita-citakan seperti semasa kecil dulu. Semoga saja!


Lelaki Jahanam, Manusia Sundal & Lelaki Lugu


pic from google

Aslinya gue nggak sebangsat dan selugu ini: mengencani orang lain (sebut saja Manusia Sundal) yang statusnya masih menjalin hubungan sama orang lain (sebut saja si Jahanam). Shit!

Dan akhirnya, ketakutan yang selama ini hanya ada di alam imajinasi gue, kejadian: "seorang lelaki memergoki dan ngamuk-ngamuk nggak karuan dengan gue dan Manusia Sundal itu ketika kami sedang kencan. Di sebuah tempat di kota Setiabudi - Bandung."

Lelaki jahanam itu menggampar habis-habisan Manusia Sundal itu.
Sedangkan gue nggak bisa berbuat apa-apa, sebab gue sadar bahwa posisi gue juga salah.
Dan lagi, gue hanya seorang pendatang di kota Bandung tercinta ini.
Otomatis gue nggak bisa berbuat apa-apa
kalau sewaktu-waktu ada ancaman dari si Jahanam itu.
Jadi, gue hanya pasrah
dan nggak bisa berbuat apa pun
ketika si Jahanam itu mencak-mencak nggak karuan
pada kami (gue dan si Manusia Sundal).

Bangsat! Baru kali ini gue ngalamin kejadian yang pada awalnya hanya ada sebatas dalam ruang fiksi gue: mengencani orang yang statusnya masih menjalin hubungan a.k.a berpacaran dengan orang lain. Fcuk! Ini pelajaran berarti buat gue, besok-besok lagi harus bener-bener selektif dalam hal memilih pasangan apalagi istri.

Aslinya gue nggak selugu ini, tapi, sekarang gue harus mengakui bahwa gue emang bodoh dan lugu. Sebab telah mengencani orang yang tengah menjalin kasih dengan orang lain, meski status mereka sebenarnya rumit!!!

Dan gue nggak bisa berbuat apa-apa, sampai pada akhirnya gue pergi dari tempat kejadian tersebut. Selamanya. Meninggalkan si Jahanam dan Manusia Sundal itu saling meluapkan api kemarahan masing-masing.

Plak! Plak! Plakkkkkkk!!!
Gompryaaaaangggg!!!!
Buk! Buk!
Gubrak!
Pyarrrrrrrrrrrrrrrr...
Auuuuuuuuuuuuuuuwwwwwww...
Bangsat lo!
Lo juga, Anj*ng!
Apa, lo nyebut gue Anj*ng, Bab*?
Iya, emang lo Anj*ng!
Dasar pelacur jalang lo!!!
plak plek plok
gubrakkkkk
duer duer duer
Duarrrrrrrrr!!!!!!!!!!!!!!!!!!
OOOOOOOOOhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh....
No no no!!!!!!!
Yessssssssssssssss!!!!!!!!! Ohhhhhhhh!!!!!!

Dan ketika pada dialog tersebut, gue udah mulai men-stater motor gue, lantas bergegas pergi dari tempat perkara itu. Selamanya: dari tempat itu, dan hubungan segitiga yang MENJIJIKKAN itu!

Kriteria Putri Indonesia untuk Ajang Miss Universe

Udah lama banget gue nggak up date blog gue. Ada beberapa tamu yang pernah ngunjungi blog gue ini nanya di akun Goodreads dan Facebook gue, katanya kenapa gue jarang up date blog?

Tentu sangat banyak alasan, salah satunya karena kesibukan. Dan sebenernya ada hasrat yang menggelora buat ngisi blog gue ini dengan sejumlah pengalaman dan beberapa tanggapan tentang berita yang sedang hot dan gue minati, saah satunya tentang Miss Universe 2010 (terutama wakil Negara kita).
Miss Indonesia Universe 2010

Well, actually, gue udah lama banget ngikutin perkembangan Qory Sandioriva di ajang Miss-miss-an tersebut. Awalnya, gue jagoin dia bakal masuk 10 besar dia jang nge-ler-pa-ha tersebut, tetapi, berhubung ada beberapa nilai minus dari Qory, sampai akhirnya gue pasrah dan menerima hasil yang bakal dicapai oleh jagoan gue di ajang tersebut.

Gue pernah baca di banyak situs yang mempublish tentang Qory, dan banyak tanggapan bahwa katanya Qory itu gendut-lah, nggak smart-lah, terus bahasa Inggrisnya belepotan, dan malah yang komentar yang menyakitkan, ada seseorang dari Indonesia sendiri yang katanya menyesal dan malu karena Indonesia diwakili gadis yang bla bla bla (intinya menjelek-jelekan) semacam Qory.

Sebenernya, kalau gue lihat, Qory itu nggak gendut, tapi m****k, dan badannya juga tinggi, seksi, kulitnya eksotis dan menarik. Sialya, karena barangkali beberapa tim (sukses) dalam hal desain Qory, nggak terlalu detil ngatur porsi baju dengan postur badan Qory. Alhasil, ketika dia memakai bikin one piece, pahanya terkesan gendut dan membikin tubuh dia nggak terlihat seksi. Dan lagi, pas gue lihat photo dia di website resmi MU, salah satu sesi photo morning glow, gaunnya terkesan kayak murahan, nggak berkelas, simple tapi jelek, dan ada bekas lipatan-lipatan yang ketara banget nggak disetrika sebelum memakainya. akhirnya, photo sesi tersebut benar-benar sedikit nggak rapih. Coba kalau dikasih aksen-aksen dikit, pasti gaun tersebut bakal menjadi nilai plus buat Qory, dan bukan malah menjelek-jelekkan kualitias Qory.

Kalau untuk Kostum Nasional, kayaknya modifikasi desainnya kurang wah deh. Emang baju adatnya keren. Tapi, masa sih udah beberapa kali di ajang serupa, berturut-turut make baju adat itu mulu, dan dengan modifikasi desain yang kurang wah. Coba baju adat tersebut nggak dibikin (dengan kesan) sesimple itu, pasti bakal lebih menarik lagi. Dan seperti beberapa rekan yang pernah gue baca di internet, coba tahun depan Miss Indonesia Universe mengenakan kostum nasional ala Nyi Ratu Kidul, pasti bakal lebih keren dan unik tuh (tapi, yang jadi pertanyaan, bakal direstuin nggak ya sama openguasa pantai selatan tersebut? hehe)

Then, emmm... masalah Bahasa Inggris Qory, emang sih gue pikir itu karena faktor Qory yang terlihat grogi, nggak PD dan gugup. Gue pikir aksen dia lumayan oke, cuman, yang gue sesalin pas denger jawaban dia. Terlalu polos dan bikin gue gimanaaaa gitu pas denger jawabannya (mungkin karena itu kali ya yang bikin Qory masuk sebagai Miss Beautytlk?) hehe... dan lagi, pas sesi wawancara dia nggak terlihat nyantai. Lebih banyak nunduk dan membungkuk, kesannya emang dia terlihat fat. Huhuuu...

Tapi ya sudahlah, gue pikir Qory juga udah memberikan kontribusi yang terbaik dalam ajang tersebut.

Terus, gue cuma ngasih saran nih buat YPI. Kalau mereka masih niat buat ngirim wakil Indonesia buat mengikuti ajang Miss-miss-an tersebut, coba cari perwakilan yang benar-benar mewakili kriteria Miss Universe. Dan nggak setengah-setengah. Maksudnya, udah tahu kan kalau ajang kayak gitu bakal ada sesi nge-ler-paha dan pakai swimsuit, jadi harusnya pilih perwakilan yang bener-bener siap buat melakukan hal seperti itu. Jadi, pas pemilihan Puteri Indonesia, diadakanlah juga sesi penjurian dengan menggunakan swimsuit tersebut tapi dalam tempat yang tertutup. Hanya juri saja yang bakal melihat adegan nge-ler-pa-ha tersebut, tentu agar nggak membikin spekulasi dari pihak yang tidak mendukung adanya acara seperti itu. Sehingga bakal ketahuan, mana yang seksi beneran dan seksi karena sedikit fat. Hehe... Dan juga cari perwakilan yang bahasa Inggrisnya mahir.

Gue yakin, banyak kok wanita-wanita Indonesia yang memiliki kriteria sebagai Miss Universe. Jadi, kalau kita memang menginginkan suatu saat Indonsia akan ada wakil yang menjadi perebut mahkota Miss Universe, kenapa tim YPI nggak melakukan pembekalan dan perubahan-perubahan yang lebih "nendang"?

Oh, ya, sebenernya setelah gue lihat performance para finalis, gue nggak nyangka kalau Miss Mexico, Ximena Navarette yang bakalan meraih mahkota Miss Universe. Solanya dia nggak terlalu eksis sih di ajang tersebut (nggak kayak Qory Sandioriva, Venus Raj sama Rima Fakih. hehehe...). Gue kira yang menang bakalan wakil dari Irelandia, Kolombia atau Afrika Selatan. Ternyata gue salah. hehehe...

Miss Universe 2010, Ximena Navarette

Dan, kalau untuk 1st runner-up-nya, gue emang udah menduga, pasti Miss Jamaica, Yendi Phillipps yang bakal meraihnya. Soalnya dia emang oke, dan layak ditempatkan di urutan wakil 1. Cantik. Seksi. Kulit eksotis. Mirip Beyoncé pula. Hehe...
Ini dia 1st runner up Miss Universe 2010, Yendi Phillipps dari Jamaica.

Simply

Ya ampuuunnn... actually, gue udah lama nyadar kalau lagu "Simply" by Dewi Lestari sangat menarik dan keren! Tapi herannya kenapa pas gue coba searching liriknya di internet, gak dapet. Ckck... itu menunjukkan bahwa hanya sedikit masyarakat yang suka dan ngeh sama lagu ini. Aih, padahal, gue pikir lagu ini SANGAT KEREN, SANGAT BERKELAS (BAIK LIRIK MAUPUN NADANYA) dan NGGAK ALAY kayak lagu-lagu Indonesia yang beredar sekarang (upsss...).

Dan akhirnya, gue (yang bahasa Inggrisnya lumayan dangkal) mencoba untuk mencatat lirik dari lagu Simply yang coba gue denger sampai berulang-ulang kali. Dan akhirnya, gue berhasil buat memahami lirik itu (dalam bentuk tulisan) dengan tepat dan sesuai, seperti ini:

Simply
[Dewi Lestari
]

I stand here with a thousand words and tons of hopes
But blankness is the place they ended up the most
I'm lost in the frequency of the oddities
It feels so hard to breathe
I'm like a hapless piece of symphony that no one really cares to hear

You simply inspire me
Collide into me
But no one's there
So why don't you hold me
Why don't you move me
So I know you care
I wonder how far to go
To simply have you and simply keep you

And now, when everything has been said and done
In silence I can only wish I am the one
I'm floating like a bubble that will pop and be gone
Just trying to make you see
The simplicity of lock and key
And how you're never ever there to free me


P.S. Gue pikir, lagu ini gak kalah dengan lagu-lagu keluaran Negeri Hollywood sono... :)