Sepertinya, semua manusia yang memiliki akal dan impian akan berharap bisa menghasilkan sesuatu yang dapat menjadi kebanggaannya, sedikit-banyak mampu memuaskan dahaganya akan keindahan hidup yang sesungguhnya.
Karya itu dihasilkan dari sebuah rangkuman tanpa wujud yang bisa muncul dari sebuah usaha berpikir. Tapi sampai setaraf apakah karyanya, bisa berefek bagi oranglainkah, bisa mencapai tataran hebatkah, atau bahkan mungkin hanya untuk kepuasan pribadikah?
Taraf karya yang dihasilkan itu membutuhkan pemikiran dengan bobot yang sama, jika memikirkannya saja enggan, bagaimana mungkin bisa menghasilkan karya yang luar biasa?
Akan cukup sulit, mungkin, untuk bisa berpikir dengan taraf yang “dalam” jika kita terikat aturan yang sebenarnya kita bikin sendiri: malas, bebal, apatis, dan sebagainya.
Jika sudah begitu, ayolah, jangan malas, bebal, apalagi apatis dalam berpikir! Mari berkarya… Zuma!
Karya itu dihasilkan dari sebuah rangkuman tanpa wujud yang bisa muncul dari sebuah usaha berpikir. Tapi sampai setaraf apakah karyanya, bisa berefek bagi oranglainkah, bisa mencapai tataran hebatkah, atau bahkan mungkin hanya untuk kepuasan pribadikah?
Taraf karya yang dihasilkan itu membutuhkan pemikiran dengan bobot yang sama, jika memikirkannya saja enggan, bagaimana mungkin bisa menghasilkan karya yang luar biasa?
Akan cukup sulit, mungkin, untuk bisa berpikir dengan taraf yang “dalam” jika kita terikat aturan yang sebenarnya kita bikin sendiri: malas, bebal, apatis, dan sebagainya.
Jika sudah begitu, ayolah, jangan malas, bebal, apalagi apatis dalam berpikir! Mari berkarya… Zuma!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar