Gue udah baca buku ini beberapa waktu lalu ketika mudik. Dan, sampai sekarang gue belum sempat me-review-nya. Well, maaf kalau gue cuma ngasih 2 bintang buat novel ini. Karena ceritanya bener-bener bikin bosen.
Sejujurnya, gue udah lama nunggu buku ini terbit. Dan gue tahu pertamakali novel ini saat penulisnya gencar sekali mempublikasikannya di Facebook. Gue suka banget sama cover-nya: unik dan terkesan nggak basa-basi. Apalagi pas gue baca sinopsisnya, gue bener-bener tertarik bangets. Soalnya bahasa sinopsisnya menarik gue buat beli , seperti ini:
Ada persoalan yang belum tuntas di antara kita. Bukan, bukan dendam. Hanya tanda tanya besar mengapa kau meninggalkanku di saat aku paling membutuhkanmu. Aku marah, kesal, dan kecewa. Namun, semua itu tertutupi hangat cinta yang masih menyala-nyala dalam hatiku.
Setiap malam aku berdoa, suatu saat bisa mendengar suaramu lagi. Aku mendongakkan kepala ke langit, berharap kau melihat rembulan yang sama denganku. Kemudian aku menutup mata, takut waktu membuatku keburu melupakan raut wajahmu.
Sebut aku sentimentil, tapi aku sungguh merindukanmu.
Apa kau juga begitu?
Keren kan bahasa dan pembahasan sinopsisnya? Tapi, pas gue tengok isinya, aduhaiiii.... kok begitu-begitu amat?! Beda banget antara yang ada di sinopsis sama isi novelnya.
Sejujurnya, gue udah lama nunggu buku ini terbit. Dan gue tahu pertamakali novel ini saat penulisnya gencar sekali mempublikasikannya di Facebook. Gue suka banget sama cover-nya: unik dan terkesan nggak basa-basi. Apalagi pas gue baca sinopsisnya, gue bener-bener tertarik bangets. Soalnya bahasa sinopsisnya menarik gue buat beli , seperti ini:
Ada persoalan yang belum tuntas di antara kita. Bukan, bukan dendam. Hanya tanda tanya besar mengapa kau meninggalkanku di saat aku paling membutuhkanmu. Aku marah, kesal, dan kecewa. Namun, semua itu tertutupi hangat cinta yang masih menyala-nyala dalam hatiku.
Setiap malam aku berdoa, suatu saat bisa mendengar suaramu lagi. Aku mendongakkan kepala ke langit, berharap kau melihat rembulan yang sama denganku. Kemudian aku menutup mata, takut waktu membuatku keburu melupakan raut wajahmu.
Sebut aku sentimentil, tapi aku sungguh merindukanmu.
Apa kau juga begitu?
Keren kan bahasa dan pembahasan sinopsisnya? Tapi, pas gue tengok isinya, aduhaiiii.... kok begitu-begitu amat?! Beda banget antara yang ada di sinopsis sama isi novelnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar