Catatan Kecil Zuma: Nyi Ratu Kidul Sampai Colombia*

"I've heard the mythology of Nyi Ratu Kidul. Can you explain to me about the mythology that?" Suatu ketika salah seorang sahabat dunia cyber-ku dari National University of Colombia berucap seperti itu kepadaku. Sebenarnya mendengar dia bertanya seperti itu, aku sempat terkaget, dan berujar dalam hati, "Oh, Tuhan! Orang asing seperti dia sampai tahu dengan mitologi Nyi Ratu Kidul? Berarti mitologi tentang Nyi Ratu Kidul sangat populer juga di dunia luar?! Yeaahhh, great!!! Mitologi tentang Nyi Ratu Kidul sampai ke Colombia? Hmmm..." ujarku bertanya-tanya sendiri dalam hati.

Karena aku penasaran, lantas aku tanya, "where did you find out about the mythology of Nyi Ratu Kidul?" tanyaku. Sahabatku menjawab, "I know about the mythology of it from a book that I read about Indonesia. And I'm not sure I understand fully about the mythology of Nyi Ratu Kidul. So, can you explain it to me?" ujarnya. Sejenak aku garuk-garuk kepala. Untung saja percakapan itu kami lakukan via e-mail, jadi aku bisa mencari referensi sebanyak-banyaknya tentang legenda Nyi Ratu Kidul agar aku bisa menjelaskannya sesuai fakta pada Felipe, sahabatku.
Sebenarnya, aku yang notabenenya adalah orang Indonesia, kurang tahu secara pasti tentang mitologi Nyi Ratu Kidul tersebut. Sebab sangat beragam kisah yang memaparkan tentang keberadaan Nyi Ratu Kidul. Sehingga membuatku menjadi bingung mengenai keaslian kisahnya. Tapi, untuk saat ini aku lebih mempercayai akan keberadaan Nyi Ratu Kidul itu seperti yang dipaparkan oleh buku kitab "Babad Tanah Jawi".

Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan legenda ini dikenal. Namun, aku pernah membaca suatu kisahnya, bahwa legenda mengenai penguasa mistik pantai selatan begitu diyakini dan begitu dikenal di kalangan penguasa kraton dinasti Mataram (Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta). Dari beberapa referensi yang telah aku baca dan menganalisanya, membuktikan bahwa Kanjeng Ratu Kidul, merupakan “istri spiritual” bagi raja-raja di kedua kraton tersebut.

Menurut beberapa referensi yang aku himpun, bahwa dari Keraton Surakarta sendiri menyebutkan, Nyi Ratu Kidul memiliki seorang patih yang setia yang bernama Nyi Rara Kidul. Aku juga baru tahu sekarang kalau antara Nyi Ratu Kidul dengan Nyi Rara Kidul itu berbeda. Benarkah??? Makadari itu, sekarang aku sedang menghimpun berbagai referensi untuk membuktikan tentang hal itu. Aku yakin, di negara kami saja banyak orang yang tidak tahu dengan pasti dengan adanya legenda ini. Banyak masyarakat di kepulauan selain Jawa menganggap bahwa Nyi Ratu Kidul dan Nyi Rara Kidul itu sama. Itu terbukti banyaknya perang pendapat mengenai keberadaan Nyi Ratu Kidul dan Nyi Rara Kidul yang dilakukan oleh beberapa masyarakat dalam sebuah situs di internet. Padahal menurut cerita yang aku himpun dari berbagai sumber menyebutkan, antara Nyi Ratu Kidul dengan Nyi Rara Kidul itu berbeda. Nyi Rara Kidul adalah patih yang setia mengabdi kepada Nyi Ratu Kidul. And it proves that our society does not know for sure will Nyi Ratu Kidul mythology. Sebab, kisah tentang Nyi Ratu Kidul memiliki banyak versi, yang tidak seorang pun tergugah untuk menyebarkan tentang kebenarannya, agar masyarakat yang ingin tahu tentang Legenda Nyi Ratu Kidul tidak tersesatkan.

Dan menurut Kitab Babad Tanah Jawi, bahwa Kanjeng Ratu Kidul sebenarnya bernama Dewi Retna Suwida, seorang putri dari Pajajaran. Namun, sang putri akhirnya melarikan diri dari keraton dan lebih memilih untuk menjadi seorang petapa. Dari referensi yang telah kubaca, menunjukkan adanya penekanan bahwa Nyi Ratu Kidul mengandung kedua unsur yang membuat keutuhan dunia. Meski pun Sang Ratu berwujud perempuan agung, namun, Sang Ratu dapat berganti rupa dari wanita menjadi pria atau sebaliknya. Sang putri menjadi ratu diantara makhluk halus seluruh pulau jawa.

Di suatu sore, beberapa tahun lalu, aku pernah diajak oleh Kakek ke Pantai Selatan. Karena memang jarak antara Pantai Selatan dan rumah Kakek sangat dekat. Di hari itu, aku melihat banyak masyarakat nelayan pantai selatan Jawa melakukan sedekah laut sebagai persembahan kepada sang ratu agar menjaga keselamatan para nelayan dan membantu perbaikan penghasilan. Dan bahkan, menurut Kakek, tidak hanya masyarakat daerah setempat saja yang melakukan ritual persembahan itu, tetapi juga masyarakat di luar Pulau Jawa yang sengaja datang hanya untuk memberikan sesajian kepada Penguasa Laut Jawa itu, dengan harapan agar mereka bisa mendapatkan kekayaan dan berharap agar setiap usaha yang mereka jalani lancar.

Namun, setelah membaca dan mengamati berbagai referensi, aku sampai pada kesimpulan mengenai Kanjeng Ratu Kidul, bahwa keberadaan Sang Ratu bukan hanya dalam dongeng atau tahayul belaka. Seperti yang dikemukakan oleh seorang Theosofi berkebangsaan Amerika, bahwa bahwa Kanjeng Ratu Kidul dapat di golongkan sebagai Dewi Alam, dalam hal ini Dewi Laut. Ini adalah hal yang nyata ada, tetapi yang tidak termasuk dalam alam manusiawi. Alam makhluk halus barangkali.


*karya ini berdasarkan pengalaman asli penulis [gue sendiri :)] ketika tengah berkirim e-mail dengan sahabatku di Colombia, Felipe.


4 komentar:

rezantara mengatakan...

Wanita yg satu ini, sampai saat ini memang merupakan sosok yg fenomenal sekaligus penuh misteri, meskipun kerajannya tidak sebesar emperium majapahit namun kharisma penguasa Sang Ratu Laut selatan tak kelah dengan Ratu Tribuwana maupun sang patih Gajah Mada...masih banyak yg bisa digali lebih dalam dari Ratu Kidul ini.

Jumali Ariadinata mengatakan...

Bisa dikasih referensinya??? Mau bikin novel sastra, tapi, nyertain juga mitologi nyi ratu kidul. nyari referensi yang terpercayanya di mana, ya, mas?

sastraEkonomika mengatakan...

jum, aku berharap lebih lho sama tulisan ini...
pake semiotika aja, tapi obyek analisisnya fenomena

Jumali Ariadinata mengatakan...

Hmmm... ini kan cuma sebuah catatan kecil doang! hehe... sebenernya tulisan aslinya bukan ini, aslinya lebih panjang aku sertakan dalam novelku. tapi nggak kelar-kelar ngerjainnya. soale akeh mbanget kerjaan; kuliah, mana ngurus majalah digital kampus pula dan UKM yang lain! iya, mas, saran diterima! hehe