Sejak dulu, ritual membuat resolusi awal tahun seolah jadi keharusan. Meskipun tidak banyak, namun setiap orang selalu berusaha menyempatkan diri menyusun daftar beberapa keinginan yang berebut untuk diwujudkan ketika tahun berjalan—termasuk gue. Meski terkadang hal itu menjadi mimpi yang senantiasa menggelayut bagai asa kosong.
Namun, siapa bilang mimpi adalah asa kosong bagai para pemurung yang menghabiskan waktu di dunia sempitnya? Sebab mimpilah yang membuat dunia berubah, mimpilah yang telah menunjukkan keperkasaan para pelaut untuk bisa menaklukkan ombak besar dan menciptakan peradaban baru yang mengukir wajah dunia seperti sekarang ini. Mimpilah yang membuat perubahan dalam suatu peradaban. Mimpi jualah yang membuat ribuan maha karya seni tercipta dan menjadi inspirasi banyak orang untuk bisa mengekpresikan perasaannya.
Di awal tahun ini, seharusnya kita coba untuk sedikit mengevaluasi. Apakah resolusi-resolusi yang lalu itu cuma sebatas keinginan atau bahkan formalitas untuk mengisi ritual awal tahun? Maka, menyongsong tahu baru kali ini, jangan biarkan resolusi hanya sebagai suatu formalitas dan pelengkap ritual awal tahun belaka. Ya, seperti yang gue coba lakukan di tahun ini. Semua resolusi hanya omong kosong. Meski beberapa di antara dapat nyata terwujud: lulus UN, masuk perguruan tinggi, bisa menerbitkan beberapa buku meski banyak ditolak dan di”kampreti” sama salah satu penerbit gelap! Ahahaha... sudahlah, itu sudah lalu, dan sekarang, gue coba mengganti resolusi yang lebih fresh, di antaranya:
1. Awal 2010 harus bisa punya kendaraan. Sebab di Bandung gue tersiksa banget. Mau ke mana-mana harus naik angkot. Macet pula! Kadang setiap ada acara, gue selalu ngaret dan banyak orang-orang di sekeliling gue yang manyun kesal atas keterlambatan gue.
2. Harus jadi penyiar di radio yang gue incar: “lantai 14 atau di Setiabudhi.” (hadooohhh radio mana tuhh???)
3. Nerbitin novel yang ada soundtrack lagu + puisi yang diapresiasikan oleh gue feat Dian Sastro (ahahaha... hadooohhhh khayalan gueeehhh!!!)
4. Syukur-syukur ada dana buat merealisasikan self publishing ZumaPustaka, dengan first book publishing-nya naskah-naskah karya gue. Itung-itung biar jadi entrepreneur muda. Hhihi... amiinnn!!!
5. Target 2010 harus melengkapi sahabat di tiap-tiap negara di seluruh penjuru dunia, selain Indonesia. Itung-itung demi bertukar pengalaman dan tentunya demi memperlancar english gue yang benar-benar masih BERANTAKAN!!!
6. Target 2010 harus bisa nyicip semua makanan khas Bandung dan tempat romantis di Bandung sama “beib” gue.
7. Tetap aktif berkarya dan minimal menghasilkan 3 judul buku—dalam format apa aja: baik novel atau kumpulan prosa—dan minimal 15 judul cerpen yang tersebar di beberapa media di tahun 2010,
8. Harus memperbanyak intensitas membaca buku, dan tetap up date dengan dunia perfilman, (dengan tidak menjadi seorang cupu!)
9. secret! (pribadi)
10. secret! (pribadi)
Namun, siapa bilang mimpi adalah asa kosong bagai para pemurung yang menghabiskan waktu di dunia sempitnya? Sebab mimpilah yang membuat dunia berubah, mimpilah yang telah menunjukkan keperkasaan para pelaut untuk bisa menaklukkan ombak besar dan menciptakan peradaban baru yang mengukir wajah dunia seperti sekarang ini. Mimpilah yang membuat perubahan dalam suatu peradaban. Mimpi jualah yang membuat ribuan maha karya seni tercipta dan menjadi inspirasi banyak orang untuk bisa mengekpresikan perasaannya.
Di awal tahun ini, seharusnya kita coba untuk sedikit mengevaluasi. Apakah resolusi-resolusi yang lalu itu cuma sebatas keinginan atau bahkan formalitas untuk mengisi ritual awal tahun? Maka, menyongsong tahu baru kali ini, jangan biarkan resolusi hanya sebagai suatu formalitas dan pelengkap ritual awal tahun belaka. Ya, seperti yang gue coba lakukan di tahun ini. Semua resolusi hanya omong kosong. Meski beberapa di antara dapat nyata terwujud: lulus UN, masuk perguruan tinggi, bisa menerbitkan beberapa buku meski banyak ditolak dan di”kampreti” sama salah satu penerbit gelap! Ahahaha... sudahlah, itu sudah lalu, dan sekarang, gue coba mengganti resolusi yang lebih fresh, di antaranya:
1. Awal 2010 harus bisa punya kendaraan. Sebab di Bandung gue tersiksa banget. Mau ke mana-mana harus naik angkot. Macet pula! Kadang setiap ada acara, gue selalu ngaret dan banyak orang-orang di sekeliling gue yang manyun kesal atas keterlambatan gue.
2. Harus jadi penyiar di radio yang gue incar: “lantai 14 atau di Setiabudhi.” (hadooohhh radio mana tuhh???)
3. Nerbitin novel yang ada soundtrack lagu + puisi yang diapresiasikan oleh gue feat Dian Sastro (ahahaha... hadooohhhh khayalan gueeehhh!!!)
4. Syukur-syukur ada dana buat merealisasikan self publishing ZumaPustaka, dengan first book publishing-nya naskah-naskah karya gue. Itung-itung biar jadi entrepreneur muda. Hhihi... amiinnn!!!
5. Target 2010 harus melengkapi sahabat di tiap-tiap negara di seluruh penjuru dunia, selain Indonesia. Itung-itung demi bertukar pengalaman dan tentunya demi memperlancar english gue yang benar-benar masih BERANTAKAN!!!
6. Target 2010 harus bisa nyicip semua makanan khas Bandung dan tempat romantis di Bandung sama “beib” gue.
7. Tetap aktif berkarya dan minimal menghasilkan 3 judul buku—dalam format apa aja: baik novel atau kumpulan prosa—dan minimal 15 judul cerpen yang tersebar di beberapa media di tahun 2010,
8. Harus memperbanyak intensitas membaca buku, dan tetap up date dengan dunia perfilman, (dengan tidak menjadi seorang cupu!)
9. secret! (pribadi)
10. secret! (pribadi)
1 komentar:
semakin banyak aku baca tulisanmu, kok semakin aku merasakan banyak kesamaan mimpi (cita2) ma kamu ya..(dan itu dah ada dalam benakku sejak seusia kamu dulu) hanya kamu lebih beruntung, cos punya kesempatan n peluang byk untuk mewujudkannya, bahkan dah ada yg terwujud....sementara mimpiku ketika sebelia kamu dulu sampai saat ini masih menggantung di awan...
Posting Komentar