Untitled

Contoh tulisan bergaya Lebay:
“Yaaa ampyuuunnnn,,, Gu gy be_T bgeed nehhh,,, Mao pAin2 Jdy MleZZ deChh,,,”
(Twitter: Mawar)

Kayanya yang nulis status di atas tingkat kelebay-annya udah stadium akhir kali, ya? Hihi...

Contoh tulisan SMS alay:
“ZuM444,,, gu k4y4N4 gg jdy dch! K4f4N” 4jz4 y.....”
(SMS: Kembang)

Awalnya gue bingung tiap temen nulis kata “gue” disingkat jadi “gu”. Kenapa nggak sekalian ditambah huruf “K” aja di akhirnya, jadi “Guk 2X”. Dan pada kata “K4fa4N” ini lho yang bikin gua ngakak. Emang siapa yang mau dikafanin??? Jahahaha....

Contoh tulisan bergaya idiot:
“mang salah guhhh,,,,,,,,,, dassalll Fatma,,,, gag belubah lubah,,,,,,,, lus mintag mab dluh thama dea.......”
(Status Facebook, Kumbang)

Idiot! Ya, pertama lihat status ini langsung gue cap: IDIOT! Padahal yang nulis status ini udah gede lho orangnya, tapi gaya bahasanya (sok) kaya anak kecil gitu. Idiot banget nggak sih?

====================================================================

Sumpah, gue males banget baca tulisan alay kaya di atas! Nggak di Facebook, nggak di SMS atau di manaaaa aja... rata-rata orang selalu nulis dengan huruf yang kalau dibaca lebih pening dari ngebaca huruf Hiragana atau Katakana. Eh, gue sebenernya nggak ngelarang temen-temen gue nulis sesuatu dengan susunan huruf yang kaya Cekeran Ayam gitu—emang siapa gue, gitu, berhak ngelarang elu! :)—tapi jujur aja, dalam hati gue paling males dan nggak suka kalau orang ngirim SMS ke gue dengan tulisan (di)gaya(in) Cekeran Ayam gitu. Bukannya apa-apa, suatu kali gue pernah hampir akan ngelempar phonesel gue pas gue baca SMS kreatif dari temen gue itu. Iya, sangking peningnya baca SMS temen gue itu, lantas gue simpulin kalo ketikan SMS temen gue itu kreatif. Iyalah, secara, sangking kreatifnya bisa bikin kepala gue pening delapan keliling.

Tapi, kalau gue lihat, bisa jadi hal itu malah akan bikin kita-kita bodoh dengan pelajaran Bahasa Indonesia tercinta yang ngebahas tentang EYD. Dan nggak lucu banget, kan, kalau lagi ngisi lembar jawaban ujian pakai tulisan ala Cekeran Ayam gitu. :) Yang ada malah bikin guru atau dosen yang ngoreksi tewas karena kepeningan baca tulisan tersebut. Masih mending kalau dikoreksi, daripada langsung dibuang ke kotak sampah sembari bilang gini: “plisss dehhh, ini udah abad 21, masa masih ada, sih, murid saya yang nulis pakai huruf Pallawa gini!”

Gue bilang, sah-sah aja sih bahasa SMS itu disingkat. Namanya aja Short Messege Service, jadi emang diciptakan khusus untuk pesan singkat. Tapi, kalau menurut gue singkat itu nggak musti nyusahin untuk dibaca, deh. Singkat dan jelas, itu lebih baik!

Gue rasa bahasa SMS yang dari ke-2 temen gue di bawah ini lebih baik dan sopan, deh. Nggak idiot dan nggak alay. Hehe...

“Ak tunggu d’dpan Telkom Learning Center aj ya! OK...”
(SMS: Wahyu)

“Trakhir kita siaran hri apa?”
(SMS: Daisy)




*nama tokoh di atas menggunakan nama pengganti...

Tidak ada komentar: