Curhatan Manusia Optimis

Barangkali kemarin aku sempat mengeluh,
atas apa yang terjadi.
Menyalahkan diri dan kehidupan.
Bahkan Tuhan pun ikut menjadi sasaran,
untuk disalahkan atas beban diri.
Duduk bersila, tangan menengadah-
sembari mulut berkomat-kamit memohon keadilan.
Dengan derai air mata, memanjat doa,
berharap Tuhan mengabulkan pinta.

Sebab beban yang kurasa tiba-tiba menjadi sangat berat,
karena keberhasilan yang terus tertunda.
Aku sempat berhenti tertawa,
pikiranku mengembara akan sesuatu yang gelap.

Tapi apakah itu cukup?
Bagiku ratapan hanya akan menjadi rantai-
yang terus menghambat langkah kaki.
Masalah ada bukan untuk dipuja.
Masalah ada agar bisa mengingatkan kita-
untuk selalu waspada.
Membuat kita bangkit.
Membuat kita bisa kembali akan apa yang telah kita rintis.

Sebab aku percaya,
bahwa jalan hidup orang itu berbeda,
ada yang terus menerus nyaman dalam dekapan hangat,
ada juga yang harus jatuh bangun-
sambil sesekali menyalahkan Tuhan dan kehidupan.
Tapi aku selalu percaya-
bahwa semua beban itu bisa diselesaikan.
Cukup berikan ruang pada perasaan-
dan biarkan insting dasar kita yang bicara.

Tidak ada komentar: